bulletinsearch.com – Ducati mengambil keputusan besar dengan merekrut Marc Marquez ke tim utama mulai MotoGP 2025. Langkah tersebut membuat mereka kehilangan tiga pilar penting.
Duo pembalap satelit Jorge Martin (Prima Pramac Racing) dan Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46 Racing) ke Aprilia. Sementara tim independen Prima Pramac Racing mengakhiri kerja sama 20 tahun dan hijrah ke Yamaha.
Menjelaskan alasan di balik langkah itu, Bos Pramac Paolo Campinoti menyatakan Ducati tidak lagi percaya dengan proyek pembalap muda saat mengarungi persaingan MotoGP.
Namun, Manajer Tim Ducati Lenovo Davide Tardozzi menolak anggapan tersebut. Dia menyebut satu fakta kunci yang menunjukkan Ducati masih menerapkan filosofi seperti sebelumnya.
“Semua bilang kami berganti haluan usai terpilihnya Marquez. Tapi kami jadi satu-satunya tim yang merekrut rider Moto2 untuk musim depan,” kata Tardozzi, dilansir TNT Sports.
Ducati Tetap Prioritaskan Pembalap Muda
Tardozzi merujuk Fermin Aldeguer yang bakal naik kasta di MotoGP 2025. Sejauh ini dia berstatus satu-satunya rookie di daftar pembalap.
Setelah kepergian Prima Pramac Racing, Ducati bakal menempatkannya di Pertamina Enduro VR46 Racing atau Gresini Racing.
Tardozzi menjamin Ducati bakal terus membangun pembalap-pembalap berbakat. Namun, ada strategi itu diakuinya menciptakan dilema besar di masa depan.
“Ketika sudah tumbuh, mereka ingin kursi di tim pabrikan,” katanya.
Alasan Ducati Pilih Marc Marquez
Tardozzi merasa Ducati tidak punya pilihan untuk merekrut Marquez, yang mengalahkan Martin dalam persaingan menjadi pendamping Francesco Bagnaia.
Juara delapan kali itu langsung menyatu dan bersinar dengan Desmosedici yang setahun lebih tua.
“Marc bukan pembalap muda. Dia jadi salah satu yang tertua di daftar. Tapi kami melihat data. Dia naik GP23 dan kami melihat statistiknya,” pungkas Tardozzi.